
Sejarah Sekolah
Sekolah Dasar Negeri 600 Mandar Jaya adalah sekolah nasional dengan nilai-nilai Islam yang terbuka bagi siswa dengan berbagai latar belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk sikap belajar yang baik dari siswa.
SD Negeri 600 Mandar Jaya lahir dari idealisme untuk menyelenggarakan sekolah yang bermutu. Sekolah yang mampu mendidik, melatih dan mengembangkan potensi- potensi siswanya. Untuk itu disamping faktor sarana, dan guru, maka program, budaya serta kurikulum sangat berperan dalam menghasilkan output yang terbaik.
SD Negeri 600 Mandar Jaya memadukan kurikulum nasional dengan kurikulum Agama Islam. Sehingga kami juga dikenal dengan sekolah terpadu. Sekolah mengembangkan berbagai ekstrakurikuler. Semua itu untuk mengembangkan potensi siswa. Dalam pembelajaran para guru menerapkan konsep “Teach With Heart” yaitu mendidik dengan sepenuh hati, mendidik dengan cinta.
Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi. Sekolah merancang fasilitas belajar siswa senyaman mungkin. Area Olahraga, Area Bermain, Area Ibadah, Area Seni. Sekolah sangat konsen mengembangkan potensi dan bakat siswa. Dari awal masuk sekolah sudah melakukan assesment gaya belajar siswa dengan metode STIFI.
Sekolah melaksanakan kegiatan esktrakuler yang beragam sesuai minat siswa. Sekolah juga membentuk komunitas khusus untuk mendidik siswa lebih banyak berlatih menghadapi even lomba-lomba.
Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan usia siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi kebutuhan perkembangan motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
Sekolah meyakini bahwa literasi merupakan kebutuhan dasar dalam belajar dan berkomunikasi. Keterampilan ini akan berkembang maksimal apabila siswa berada dalam lingkungan belajar yang literat (literate environment) Untuk mewujudkan hal ini Sekolah memperkaya lingkungannya dengan berbagai perangkat literasi yang dapat ditemukan siswa di dalam maupun di luar kelas.
Lingkungan sekolah memiliki beragam tanaman mulai dari tanaman buah, hias, dan apotek hidup yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar siswa. Juga sekolah memiliki 3 kolam ikan yang diisi ikan sebagai sumber belajar.